Minggu, 26 Desember 2010

Perayaan Idul Adha di SMPN 1 Asembagus



Allahu Akbar Walillahillahm, Suara Tahlil, Tahmid tlah dikumandangkan di maan-mana menunjukkan betapa indahnya di Bulan Zdulhijjah ini yakni Hari Raya Idul Adha. Alhamdulillah masih punya kesempatan bertemu Idul Adha. Itulah ucapan hati para guru dan siswa-siswi ketika mulai mendengar gema takbir. Tak terasa Idul Adha tahun ini adalah yang ke-26 yang pernah aku alami sepanjang hidupku. Entah berapa kali lagi aku akan merasakan indahnya hari raya ini. Satu, dua, tiga atau masih seribu kali lagi, entahlah. Yang pasti aku selalu berusaha introspeksi disetiap hari raya yang mengingatkanku pada yang Maha Kuasa.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, hampir selalu ada perbedaan hari raya. Apakah penyebabnya?? ah, terlalu rumit untuk aku jelaskan. Yang pasti perbedaan itu muncul karena adanya perbedaan sudut pandang. Aku mencoba untuk tidak fanatik pada satu organisasi, sejauh itu masih mengikuti Al-qur’an dan Sunah Nabi itulah yang aku ikuti. Perbedaan penentuan hari raya dalam islam bagiku adalah hal yang biasa. Aku selalu menganggapnya keindahan dalam islam. Semoga perbedaan ini bukan petunjuk ketidakkompakan umat muslim. Tapi pandanglah sebagai pelangi yang indah dengan perbedaan warna.
Namun semua itu merupakan satu tujuan yakni Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tahun ini di situbondo ada 2 hari raya Idul Adha yakni pada hari Selasa dan Rabu. Nah SMP Negeri 1 Asembagus merayakannya pada hari Rabu di Sekolah tercinta ini. Para guru dan siswa-siswi berkumpul di sekolah pada jam 05.30 WIB untuk melaksanakan sholat Idul Adha secara berjamaah serta dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.
Acara tersebut dimualai dengan sholat dahulu kemudian khotbah yang disampaikna oleh bpk Juriyanto dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban. Di dalam isi khotbah yang disampaikan oleh Khotib adalah kisah tentang Ibrahim yang disuruh Allah untuk merelakan Ismail (anaknya) disembeli.

Setelah sholat dan khotbah tlah dilaksanakan, nah baru para penjegal-penjegal hewan sudah siap dengan peralatannya. Ada yang memegang kaki dan tangannya (eh lupa sapi gak punya tangan ya) ada juga yang menutup saat pisau tlah berada dileher, dan yang paling serem dan menakutkan adalah yang memegang Capak Geni/Sebelah pedang untuk menyembelih sapi tersebut. Sekolah mengeluarkan hewan qurban hanya satu saja. Seberapa banyak hewan yang diqurbankan bukanlah suatu masalah yang penting Niat dan ingin mengikuti jejak nabi Ibrahim.

Setelah itu, siswa-siswi beranjak pulang kerumah masing-masing. Mereka hadir dalam acara melaksanakan hari raya Idul Adha ini sudah menunjukkan bahwa betapa indahnya jika kita slalu Damai dalam kebersamaan. Begituh indahnya nilai kebersamaan dalam beribadah. Thanks for your everything

By. Intan, Faiza dan Inggar

0 komentar:

Posting Komentar